Kepuasan bathin diperoleh di atas segalanya manakala Anda dapat mencurahkan isi hati dan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang mencerahkan, baik bagi diri sendiri maupun pembacanya. Anda puas, pembaca juga merasa puas. Karena kepuasan kadang tidak datang sekali. Bisa saja, untuk mencapainya perlu kerja keras, kerja cerdas dan dapat memanfaatkan situasi, kondisi serta peluang yang ada.
Dalam menulis, siapa
yang tidak mau jika kemudian karyanya diterbitkan dalam bentuk sebuah buku dan
dibaca banyak orang. Hal ini mungkin tujuan akhir dari setiap penulis manapun
juga. Siapa pun dia, apapun yang ditulisnya, baik penulis fiksi maupun non
fiksi pasti berbangga. Sebab selain diterbitkan, ia juga berpenghasilan.
Karena menulis, Anda
jangan takut dikatakan hanya membuang-buang waktu belaka disebabkan belum tentu
jadi buku dan diterbitkan. Anda telah bersusah payah mengerjakannya namun jadi
patah arang karena menerima masukan disana-sini yang melemahkan. Itu pendapat
yang tidak benar. Bulatkan tekad dan yakinkan diri kalau Anda mampu
melakukannya.
Masing-masing orang
punya penilaian berbeda. Ada
yang mendukung dan ada pula tidak mendukung. Jangankan orang lain, bahkan terkadang
ada orang terdekat yang justru melemahkan Anda. Sebenarnya itu sebuah tantangan.
Anda tak perlu lantas kurang semangat. Jika ada yang tidak sependapat dengan
kegiatan menulis yang Anda lakukan, hal itu penilaian yang salah. Justru lebih
tepatnya, dengan menulis Anda telah memanfaatkan waktu yang ada.
Dengan
adanya kegiatan menulis, setiap waktu luang Anda bisa diisi dengan karya tulis,
sehingga pikiran dapat lebih terbuka. Banyak hal yang kelak dapat ditemukan
lewat tulisan, antara lain keterampilan, pengetahuan, wawasan dan juga penggagasan.
Anda dapat merasakannya sendiri setelah berkarya. Pikiran Anda bergerak jadi
lebih aktif dan kreatif. Ketika datang ide, langsung dijadikan sebuah tulisan.
Mumpung Anda sedang semangat dan ada ide, mengapa tidak dimanfaatkan saja
dengan menulis. Ruginya tidak ada, jelasnya banyak manfaat.
Keelokan gaya bahasa dalam menulis,
melukiskan sesuatu dengan simbol, majas, analogi serta berbagai perbandingan
akan mewarnai tulisan Anda. Dengan kemampuan menulis, Anda maupun pembacanya
bisa merasakan warna tulisan yang dibuat dan dibaca. Karenanya, Anda harus
betul-betul selektif dalam memilih padanan atau pilihan kata. Itu dimaksudkan
supaya Anda tidak lekas terjebak pada kelaziman maupun mencoba keluar sedikit
dari kelaziman itu. Bobot tulisan tergantung penulisnya.
Diibaratkan seorang sopir,
selama dalam perjalanan dia yang mengendalikan kendaraan tersebut mulai dari
awal hingga sampai ke tempat tujuan. Kalau sopirnya kurang lihai mengendarai
kendaraan itu tentu ditengah jalan dapat saja akan menemui kendala. Begitu pula
halnya dengan menulis. Tulisan yang dibuat tergantung dari penulisnya.
Menulis
dengan cara berbeda atau memberi alur dari yang sudah ada, hanya Anda dapatkan
dalam media kata dan bahasa tulisan. Terlebih-lebih, Anda menuliskannya secara sempurna,
sesuai dengan kaidah dan tata bahasa, pilihan kata dan gaya bahasa yang tepat, menggunakan simbol
dan tanda baca yang sesuai, dari sini Anda telah menemukan kekurangan bahkan
kesalahan.
Penulis buku yang sudah
menghasilkan puluhan karya pun masih ada yang mengaku masih terus berusaha
untuk belajar. Dalam mempelajari dunia penulisan tak ada istilah batasan usia
maupun seberapa banyak buku yang telah ditulis. Anggap saja dengan melihat
kekurangan dan kesalahan penulisan itu sebuah pembelajaran diri mencapai
tingkat kematangan didalam menulis yang memikat.
Penggunaan bahasa yang
memikat tersebut dalam artian kesantunan dalam berkata-kata dan berbahasa serta
berusaha menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai, seperti menuliskan luapan kemarahan
dengan santun, menuliskan ketidakpuasan bukan dengan nada mencela, namun tetap mencoba
menyampaikan kritikan secara arif dan bijaksana.
Disamping itu, bahasa
yang memikat disesuaikan pula dengan situasi dan kondisi yang ada. Artinya bila
menulis, Anda harus menuliskan tentang sesuatu yang benar-benar menyapa
pembaca, kontekstual serta harus pula bersifat pemberitaan. Dengan demikian,
tulisan Anda benar-benar mengungkapkan pandangan serta sesuai dengan keinginan
pembaca.
Dari menulis, sekali
lagi, Anda mesti menyadari telah menemukan pencerahan. Sebab menulis proses
pelepasan, yang oleh sebagian penulis sendiri pun mengaku masih ada yang sulit
untuk merangkumnya dalam kata-kata. Itu ekspresi mereka. Setiap kata yang
tercurah, meskipun membutuhkan energi dan waktu, setidaknya telah tercipta
semacam sebuah peleburan orgasme hormonal
dan intelektual seorang penulis
didalam karyanya. Saat menulis, Anda merasa seperti diajak masuk ke dalam ruang
waktu, mencari-cari sesuatu, yang sesudah ditemukan dan selesai mengungkapkannya
dengan kata-kata, Anda sedang merasakan kemerdekaan jiwa. Melalui kebebasan
ini, Anda menemukan siapa diri Anda sebenarnya.
Anda bagian dari tulisan
yang ditulis. Karenanya hal-hal yang harus menjadi perhatian dalam menulis,
antara lain kata-kata, huruf, kalimat, spasi, tanda baca, paragraf, gaya dan bahasa tulisan
serta lain-lain. Seperti misalnya, awal paragraf menggunakan huruf besar atau
balok (kapital), begitu pula setelah tanda titik juga menggunakan huruf besar
atau balok. Demikian halnya dengan jarak atau spasi setiap kata maupun kalimat
dan bahasa yang ditulis.
Kemampuan dalam memahami
bahasa tulisan, tidak terlepas dari daya ingat, imajinasi dan pengalaman Anda
dalam mendengar, melihat dan membaca. Semakin banyak membaca, mendengar dan melihat,
akan makin banyak pula pengalaman yang Anda peroleh untuk mengekspresikan
bahasa tulisan.
Dengan menulis, Anda
dapat menemukan kebahagiaan tersendiri melalui kata-kata. Dalam hal tertentu,
kata kadang tidak bermakna. Tapi bila digagas akan mengandung makna dalam
banyak hal. Orang jatuh dari jabatannya, dibenci dan dimaki orang bisa karena
kata-kata. Seseorang terkenal, terpandang dan ditokohkan juga bisa dari
kata-kata. Oleh sebab itu, berbahagialah Anda untuk menjadi penulis.
Lebih dari itu, dengan menulis
buku misalnya, disamping memenuhi panggilan jiwa dan kepuasan bathin, Anda akan
mendapatkan uang dan mencukupi kebutuhan hidup dari jerih payah Anda sebagai
penulis. Karya Anda bermanfaat dan dibaca orang, sebanding dengan penghasilan
yang diraih.
Wujud sebuah buku hasil
kerja maksimal berbagai unsur. Mengingat banyak kepentingan didalamnya. Menulis
buku bukan sekedar menumpahkan ide-ide. Seorang penulis harus mampu menyelami
berbagai pertanyaan. Jika tidak, semangatnya tidak akan membuahkan hasil. Mengenai
struktur atau anatomi buku jelas sangat beda dengan artikel. Buku memiliki
anatomi yang tersusun secara rinci. Sekalipun pada masing-masing penerbit
berbeda dalam memahami anatomi buku ini, namun prakteknya memiliki banyak
kesamaan.
Memahami anatomi buku
sangat penting. Penulis dengan sendirinya tidak mempersulit diri sendiri dan
penerbit. Penulisan buku yang semaunya, tidak lengkap sesuai anatomi yang umum,
sekalipun diterima oleh penerbit, nantinya akan dikembalikan untuk dilengkapi.
Secara garis besarnya,
anatomi buku terbagi dalam tiga besar, yaitu pendahulu, isi naskah, dan penutup
(end matter). Pendahulu (Preliminary pages/front mater), yakni
halaman yang mendahului halaman isi. Halaman ini hanya menginformasikan
keberadaan isi buku yang akan Anda baca. Sebagian penerbit memberikan nomor dan
jenis angka tersendiri pada halaman pendahulu ini (tidak satu rangkaian dengan
halaman naskah dan umumnya menggunakan angka romawi). Namun banyak juga
penerbit yang tidak membedakan hal tersebut.
Halaman pendahulu
terdiri dari halaman pancir (lembar pertama setelah cover), halaman judul
(lembar kedua), balik halaman judul (halaman copy right), daftar isi, daftar padanan kata (transilasi), halaman persembahan, ucapan terima kasih, pengantar penulis
dan penerbit, sambutan tokoh maupun yang terkait dengan buku. Tapi tidak semua
penerbit menggunakan secara lengkap poin-poin tersebut terutama halaman
persembahan, pedanan kata, ucapan terima kasih, dan sambutan semuanya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Setelah pendahulu
halaman, selanjutnya isi naskah atau menurut Sofia Mansoor “daging buku”. Isi naskah buku berisi pembahasan lengkap sebagai
penjabaran dari judul. Isi naskah terbagi dalam beberapa bab, sub bab dan pasal
yang dimaksudkan untuk memisahkan antara satu sub bahasan dengan sub bahasan
yang lainnya. Di samping itu juga untuk mempermudah pembaca memahami isi
naskah. Adakalanya bab-bab itu tidak ditulis, cukup menuliskan nomornya saja.
Sementara, penutup, end matter, atau back matter adalah halaman akhir setelah halaman naskah. Halaman
penutup ini umumnya terdiri dari lampiran, daftar pustaka, indeks dan riwayat
hidup penulis. Struktur buku di atas harus dipahami penulis. Buku yang dikirim
dalam kondisi lengkap, sangat memudahkan penerbit dalam mengolahnya.
Sebagaimana penulisan
artikel, penulisan buku pun sama harus memahami topik yang dibahas. Jangan
pernah sekali-kali menulis tentang politik umpamanya jika tidak memiliki latar
belakang dan pengalaman dalam dibidang politik. Atau menulis tentang pertanian,
sementara latar belakang penulis dalam bidang peternakan, tentu akan sangat
memusingkan diri sendiri. Alangkah lebih baiknya penulis fokus pada
spesialisasi ilmu yang dimiliki.
Berbicara buku-buku
rujukan, jenis buku non fiksi jelas memerlukan rujukan buku yang memiliki
kemiripan bahasan, atau setidaknya ada keterkaitan dengan naskah yang tengah
ditulis. Hal ini dimaksudkan agar tulisan padat dan lengkap. Kredibilitas buku
itu sendiri nantinya diakui sebagai buku yang berkualitas karena menyertakan
pendapat dari penulis lainnya. Semakin banyak rujukan yang dipakai biasanya
semakin besar pula kepercayaan pembaca.
Walau demikian, keaslian
dan gaya
tulisan harus tetap terjaga. Seorang penulis tidak boleh hanya mengandalkan
rujukan atau meniru gaya
penulisan orang lain. Apalagi jika nyata-nyata 80 hingga 100 persen menjiplak. Itu
sangat parah sekali. Rujukan hanya sekedar perbandingan untuk menambah
perbendaharaan pendapat. Pada gilirannya, penulis harus memiliki sikap
tersendiri.
Dalam menulis, sekalipun
sudah terbiasa menulis artikel dan sudah memahami bahasa Indonesia dengan baik,
namun penulis buku harus memahaminya lebih dalam terutama korelasi antar
paragraf, efektivitas kata, dan kalimat. Kata dan kalimat yang tidak efektif,
memberikan kesan bertele-tele, hendaknya dibuang. Begitu pula tanda baca yang
kurang pada tempatnya agar diperbaiki. Sehingga buku tersebut mengalir, enak
dibaca, tidak kaku dan tak menjemukan.
Selain itu, seorang
penulis harus mampu memilih kata (diksi) yang tepat untuk tulisannya, terutama untuk
judul, sub judul atau pasal. Anda harus memilih kata atau kalimat untuk judul
bab, sub bab dan pasal yang dapat merangsang pikiran atau menarik perhatian
pembaca.
Tidak semua penulis
memiliki kepekaan pemikiran. Dalam menjabarkan suatu ide, banyak penulis yang
hanya mengekor tanpa memiliki orisinalitas ide. Seorang penulis yang peka,
dapat melihat dengan mata bathinnya sesuatu yang layak dituangkan dalam buku.
Terkadang, topik yang dituangkan dalam buku itu sangat sederhana, namun begitu
mengena di hati pembaca.
Tidak semua buku best
seller itu buku yang berat, justru buku-buku yang ringan, yang akrab dalam
keseharian pembaca, kerap menjadi buku yang laku keras. Jadi jangan pernah
asal-asalan dalam menulis. Efektifkan pikiran, tenaga dan waktu Anda untuk
pembahasan ide yang benar-benar tepat sasaran.
Penulis buku yang
cengeng, sering keluh kesah, dan kurang bersemangat, sangat sulit bisa menjadi
penulis yang sukses. Baru sekali bukunya ditolak oleh penerbit, lantas
frustasi. Padahal, seorang penulis ternama di Barat pernah naskahnya ditolak
oleh 600 penerbit. Setelah diterbitkan oleh penerbit ke 600 itu, bukunya
ternyata best seller. Jika ia frustasi ketika ditolak oleh penerbit ke 500 saja
umpamanya, kini ia takkan menikmati hasil tulisannya.
Seorang penulis harus
penuh optimisme, selalu bersemangat dan siap menghadapi halangan dan rintangan
dalam menulis buku. Kedepankan profesionalisme dan kemahiran menulis dari pada
sesuatu yang sifatnya materi. Dahulukan kerja keras, hasil belakangan.
Berprestasi dulu, baru memetik hasil. Teruslah berlatih, jangan mudah putus asa.
Karena putus asa adalah racun bagi kesuksesan, dan kesuksesan akan datang hanya
pada mereka yang berusaha mendapatkannya. Bukan pada mereka yang hanya
mengharapkannya.
Lalu pertanyaannya, tulisan
seperti apa saja yang dapat menghasilkan uang? Dari yang terkecil, menulis
artikel maupun opini untuk media cetak pun Anda bisa mendapat honor penulisan
(biasanya koran harian maupun majalah). Apalagi menulis buku. Dari buku yang
Anda tulis, pihak penerbit akan memberikan royalti dan komisi. Untuk menulis
buku, selain diterbitkan penerbit, juga dapat bekerjasama dengan pemerintah dan
swasta maupun pihak-pihak yang ingin profil maupun riwayat lembaga atau
perusahaannya ditulis serta diterbitkan.
Bila Anda memiliki
naskah buku, kirimkan penawarannya ke pihak penerbit yang dituju. Biasanya,
penerbit akan meminta naskah tulisan yang sudah Anda buat. Mereka akan baca dan
pelajari terlebih dulu kelayakan penerbitan. Layak atau tidaknya naskah buku
yang Anda ajukan untuk diterbitkan, selain tergantung penerbit juga sejauh mana
kesempurnaan Anda didalam menghasilkan karya tulisan serta permintaan pasar.
Menulis buku yang
diterbitkan penerbit ada banyak jenisnya. Tinggal tergantung kemampuan Anda
menulis. Barangkali, Anda bisa menulis buku novel, kumpulan puisi, kumpulan
cerita pendek (Cerpen), pengembangan diri hingga riwayat hidup, seperti halnya
biografi, memoar, autobigrafi, catatan harian dan lain sebagainya.
Bila bekerjasama dengan
pemerintah biasanya jenis bukunya lebih khusus, seperti buku sejarah, budaya,
pariwisata hingga profil daerah. Penulis buku yang bekerjasama dengan
pemerintah, terlebih dulu ia mengajukan proposal penulisan. Proposal itu,
antara lain menjelaskan mengenai buku apa yang akan ditulis, latar belakang,
maksud dan tujuan, metode dan konsep, penulis, tim penulis (bila lebih dari
satu penulis), draft/isi buku, target pembaca, proyeksi timeline atau waktu
penulisan serta estimasi keperluan dana atau jumlah dana yang dibutuhkan dan
lain sebagainya. Pengajuan proposal ini penting karena berkaitan dengan permintaan
serta anggaran dana pemerintah.
Sedangkan apabila penulis
bekerjasama dengan pihak perusahaan/lembaga/organisasi, kebanyakan si penulisnya
menulis untuk buku profil perusahaan/lembaga/organisasi. Sama halnya dengan
pihak pemerintah, menulis buku bekerjasama dengan perusahaan juga terlebih
dahulu diajukan melalui proposal. Isi proposal dibuat semenarik mungkin.
Dalam penulisan ini,
selain dapat mencantumkan nama Anda sebagai penulis, juga menjadi penulis
bayangan (ghost writer) untuk
mewakili kepentingan pribadi atau bagi suatu lembaga/
organisasi/perusahaan/pemerintah. Pencantuman nama penulis tergantung
kesepakatan serta perjanjian antara Anda dengan pihak pertama maupun kedua yang
bukunya ditulis.
Disamping itu, bila Anda
menulis buku biografi, autobiografi, memoar, buku harian serta yang berkaitan
dengan riwayat hidup lainnya, Anda dapat melakukannya dengan meminta atau atas
permintaan dari si tokoh yang riwayat hidupnya ditulis. Kalau meminta, berarti
ide penulisan itu datang dari Anda. Untuk itu, Anda bisa membicarakan penulisan
secara langsung ke orang yang bersangkutan maupun melalui proposal. Tapi jika
permintaan dari orang yang riwayat hidupnya akan ditulis, berarti Anda tidak
perlu susah lagi melobinya. Karena itu atas keinginan orang itu sendiri.
Tinggal bagaimana Anda memulai menulisnya.
Menulis biografi boleh
jadi menjadi proyek yang menguntungkan. Dengan menuliskan kisah hidup seorang
tokoh bukan mustahil seorang penulis bisa mendapatkan uang puluhan hingga
ratusan juta rupiah. Banyak orang ternama, baik itu politisi, mantan
pejabat, artis, pemilik perusahaan yang ingin membukukan kisah hidupnya berupa
biografinya. Tujuannya macam-macam. Ada
yang semata-mata ingin mengabadikan sejarah kehidupannya menjadi inspirasi bagi
keturunannya kelak.
Namun ada juga penulisan
biografi untuk keperluan sendiri, misalnya membuat buku biografi untuk
dibagikan dalam perayaan ulang tahun. Sekedar menceritakan riwayat hidup sosok
yang tengah merayakan ulang tahunnya, agar anak cucu, maupun keluarga besar
mengetahui kisah hidupnya. Sehingga bisa dikatakan menulis biografi bisa
menjadi pekerjaan penulisan yang menguntungkan. Pasalnya tokoh-tokoh yang
dituliskan kisah hidupnya rela membayar mahal, khususnya orang-orang sukses dan
ternama.
Umumnya sebagian besar
dari mereka tidak mengharapkan mendapatkan keuntungan dari buku biografinya.
Tujuannya hanya satu, bagaimana agar kehidupan mereka bisa diabadikan ke dalam
sebuah buku. Apalagi untuk kebutuhan pencitraan, dijamin sang tokoh siap
membayar mahal jasa penulisan sebuah biografi tentang dirinya.
Untuk itu, tentu Anda
harus memiliki kemampuan menulis yang baik. Idealnya Anda sudah memiliki
beberapa buku yang telah diterbitkan agar orang-orang yang akan memakai jasa
Anda yakin bahwa Anda seorang yang kredibel. Selain kemampuan menulis,
Anda juga harus membekali diri dengan kemampuan mengali informasi melalui
wawancara, dan mengubahnya menjadi sebuah tulisan. Keahlian ini umumnya
dikuasai oleh para jurnalis. Tak heran banyak penulis biografi berasal dari
kalangan wartawan. Namun ketika Anda menjadi seorang penulis biografi Anda
wajib menguasai kemampuan ini.
Jika Anda merasa
keahlian sudah cukup memadai menjadi seorang penulis biografi, langkah
selanjutnya bangunlah jaringan. Cari akses untuk bisa berkenalan dengan
tokoh-tokoh ternama. Akan lebih mudah bagi Anda untuk menawarkan jasa penulisan
bagi seseorang tokoh yang sudah Anda kenal baik daripada sebaliknya.
Momen yang cocok untuk
menawarkan jasa penulis, khususnya para pejabat atau eksekutif
menjelang mereka akan mengakhir karir mereka, atau menjelang momen khusus,
seperti perayaan ulang tahun, mencalonkan diri sebagai kepala daerah hingga
calon legeslatif. Dapat pula saat seorang tokoh menghadapi persepsi negatif
dari masyarakat dan tidak memiliki media untuk melakukan pembelaan diri. Atau
ketika seseorang tokoh berada pada masa puncak dan ia ingin lebih dikenal lagi
oleh banyak orang.
Anda bisa menawarkan
jasa Anda dengan mengirimkan proposal, yang berisikan metoda dan bagaimana
Anda akan mengemas biografi tersebut, serta biaya yang Anda butuhkan. Akan
lebih baik jika penawaran tersebut sudah termasuk dengan percetakannya. Tentunya
jangan lupa melampirkan CV Anda.
Setelah mendapatkan
klien, sebelum mulai mengerjakan proyek, sebaiknya bicarakan rencana penulisan
yang akan Anda kerjakan. Sampaikan pada klien Anda hal apa yang akan Anda
tuliskan dalam biografi tersebut. Kemudian sampaikan outline sementara,
data-data apa yang perlu Anda peroleh serta jadwal wawancara dan target
penyelesaian naskah. Idealnya kerjasama tersebut diikat dengan kontrak
tertulis sehingga jelas apa yang menjadi hak dari kewajiban kedua belah
pihak.
Belakangan, banyak
politisi atau pejabat yang melakukan pencitraan dengan membeberkan kisah
hidupnya melalui sebuah buku biografi. Hanya, karena dilakukan cara yang
kurang tepat, strategi tersebut menjadi kontraproduktif. Penulisan buku
merupakan sarana yang cukup efektif dalam penyebaran pengetahuan, membangun
personal brand dan pencitraan. Sayangnya, sejumlah buku yang mengisahkan
kehidupan seorang politisi atau pejabat, gagal menarik perhatian publik.
Biografi tersebut hanya menjadi pajangan di toko buku, karena penjualannya yang
tidak terlalu mengembirakan.
Setidaknya, ada sejumlah
kelemahan yang ditemukan dalam sejumlah penulisan biografi. Kebanyakan pembaca
ingin mengetahui kisah hidup seorang manusia, dan bukan mahluk “setengah dewa”.
Itu sebabnya reality show di televisi yang mengisahkan kehidupan seseorang apa
adanya, menarik perhatian banyak orang, meskipun yang ditampilkan soal remeh
temeh namun memanusiakan tokoh yang ditampilkan. Namun untuk sejumlah
biografi yang pernah dibaca hal yang disajikan cenderung hal-hal luar biasa
dari seorang tokoh, kadang sedikit melebih-lebihkan.
Orang suka mengikuti
fakta yang terukur atau informasi yang bersifat detail, yang jelas menyebutkan
jumlah, tanggal, tinggi, berat dan sebagainya. Hanya, banyak buku biografi
dihiasi ungkapan-ungkapan yang lebih menyiratkan subjektivitas. Misalnya,
Susilo seorang yang baik, sukses, menawan. Tentu Anda perlu menjelaskan apa
dasar atau ukuran dari baik, sukses atau menawan tersebut.
Kebanyakan pembaca buku
mengharapkan sesuatu yang baru. Artinya pembaca biografi tidak ingin dijelaskan
jika SBY presiden Indonesia ,
dan Jusuf Kalla mantan wakil presiden, karena semua orang mengetahui itu. Namun
yang ingin mereka ketahui misalnya kisah seorang presiden yang ternyata seorang
pemalu ketika muda, atau wakil presiden pernah mencontek ketika ujian.
Sayangnya banyak biografi yang berisikan hal-hal yang umum.
Bukan tidak boleh sebuah
biografi menceritakan kesuksesan seseorang. Namun kebanyakan pembaca
mengharapkan penjelasan tentang bagaimana keberhasilan itu dicapai. Orang tidak
ingin mendengar kesuksesan itu adalah sebuah takdir, atau keberhasilan sang
tokoh karena ia manusia terpilih. Secara umum orang tertarik mengetahui
bagaimana cara belajar, motivasi, cara berpikir seseorang tokoh yang merupakan kunci
dari keberhasilannya. Dengan kata lain, buku biografi harus bisa memberikan
inspirasi bagi pembacanya.
Oleh karenanya, jika
Anda ingin menuliskan kisah hidup, tips yang perlu Anda lakukan adalah
sebaiknya ceritakan diri tokoh yang Anda tulis apa adanya. Jangan berupaya
mengkultuskan diri tokoh tersebut melalui sebuah biografi. Berikan fakta-fakta
tentang dirinya, termasuk pada hal-hal yang tidak biasa.
Disamping itu, jangan
menggunakan kata-kata pujian untuk pribadi tokoh yang ditulis, kecuali Anda bisa menyajikan
hal-hal pendukung secara objektif. Biarkan pujian itu muncul di pikiran pembaca
dan bukan di buku Anda. Jadikan tujuan Anda menulis buku untuk menginspirasi
orang lain melalui kisah hidup tokoh tersebut.
Kemudian, kalau dibenak
Anda ada pertanyaan bagaimana cara menulis buku yang mudah, cepat dan dibaca
banyak orang? Jawabnya, tergantung diri Anda sendiri, bagaimana Anda membuat
buku yang ditulis lebih mudah, cepat, sesuai dengan pangsa pasar dan kebutuhan
pembacanya. Anda harus dapat memanfaatkan peluang yang ada. Anda harus berani
bermimpi besar untuk menjadi penulis buku yang laris dipasaran dan banyak
dibaca orang!
Kunci suksesnya, Anda
harus semangat dan giat menulis. Bila menulis tanpa
semangat, jangan harap ada roh dalam karya Anda. Tulisan dan Anda sendiri harus
menjiwainya. Jika hasilnya tidak memiliki roh atau gereget tertentu, tulisan
Anda akan hambar. Kurang menyentuh hati pembaca. Akan jarang orang berminat
membeli dan membacanya.
Kalau
mau menulis, sejak awal harus yakin jika Anda berpeluang dan mampu melakukan
hal itu. Bila sudah mempunyai keyakinan, terus jaga dan pelihara, lalu
tambahkan dengan semangat yang sungguh-sungguh dialirkan dalam setiap langkah
penulisan. Itu penting, karena kesungguhan puncak dari harapan Anda sebagai
penulis.
Anda tahu, perspektif menulis itu mudah, yakni sekedar aktivitas merangkai
kata, huruf, kalimat dan paragraf. Anda pandang buku tersebut hanya sebagai
kumpulan bab atau tulisan pendek. Bab atau tulisan pendek, sekumpulan dari
paragraf. Paragraf (alinea) hanya kumpulan dari beberapa kalimat. Kalimat hanya
kumpulan dari beberapa kata, dan kata cuma sekumpulan dari beberapa huruf.
Jadi,
kalau Anda dapat merangkai huruf menjadi kata, merangkai kata-kata jadi
kalimat, lalu membuat kalimat-kalimat menjadi paragraf dan bisa merangkai
sejumlah paragraf jadi sebuah tulisan, berarti Anda telah menulis beberapa
tulisan pendek. Jadilah buku tersebut. Sesederhana itulah. Makanya, jangan
punya persepsi menulis buku itu sulit.
Untuk
pilihan pasar, Anda juga harus memilih tema yang sesuai, antara lain dengan
mempelajari sejarah perkembangan sekaligus tren tema-tema buku bestseller. Dari
sejarah buku bestseller yang sudah ada selama ini, pasti akan Anda temukan
berbagai tema betseller yang dapat berulang.
Sementara
mengenai tren, erat hubungannya dengan buku bestseller yang tengah dicari,
digemari dan laku dipasaran. Tidak menutup kemungkinan tema yang sama juga saat
ini lagi diminati, bahkan masih tetap laku di kemudian hari. Anda harus dapat
melihat peluang, selera pasar serta perkembangannya.
Alirkan
visi dan misi, gairah serta semangat dalam setiap tulisan Anda. Salah satu
rahasia kesuksesan dari buku-buku bestseller terletak pada kemampuan penulis dalam
menjalin hubungan emosional dengan para pembacanya. Buku yang mengesankan mampu
mempengaruhi dan menggerakkan pembacanya dengan beragam cara, termasuk melalui
karya tulisan Anda.